Ini Dia, Cara Mudah Menghitung Market Size

cara menghitung market size

Apakah Anda pernah merasa bahwa produk Anda adalah jenis produk yang cocok untuk semua orang? Karena itu, Anda pikir tidak perlu mencari tahu cara menghitung market size dan menghitung market size produk Anda. Sayangnya, hal ini sangat tidak mungkin.

Ada satu istilah dalam perdagangan yang perlu Anda pahami sebelum memulai bisnis. Yaitu, jika Anda menjual pada semua orang, pada dasarnya Anda tidak menjual kepada satu orang pun. Berangkat dari sini, penting bagi Anda untuk mengetahui siapa target pasar Anda dan seberapa besar pasar yang Anda miliki.

Untuk mengetahui secara pasti, Anda perlu menghitung market size atau besaran pangsa pasar Anda. Bagaimana caranya?

Apa Itu Market Size

Sebelum mengetahui besaran pangsa pasar, tentu saja Anda perlu mengetahui pengertiannya lebih dulu. Secara sederhana, market size adalah jumlah individu pada area tertentu yang berpotensi membeli atau menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Mengetahui pangsa pasar merupakan hal penting sebelum memulai bisnis. Dengan mengetahui besaran pangsa pasar, akan lebih mudah bagi Anda mengetahui potensi bisnis yang akan Anda jalankan. 

Sebagai gambaran, jika market yang Anda miliki ternyata terlalu kecil, artinya hanya sedikit orang yang akan membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa produk atau jasa tersebut tidak akan dapat bertahan lama.

Ada beberapa kemungkinan mengapa market Anda bisa terlalu kecil. Salah satunya bisa jadi karena niche dari produk tersebut terlalu kecil. Misalnya, Anda membuat produk untuk para petani yang diketahui lebih sedikit dari petani padi dan jagung.

Cara Hitung Market Size

Lalu, bagaimana cara menghitung market size? Umumnya, ada dua metode yang bisa Anda gunakan untuk menghitung besaran pangsa pasar. Yang pertama adalah metode analisis top down dan yang kedua adalah metode analisis bottom up. 

1. Cara Hitung Market Size dengan Metode Analisis Top Down

Metode ini merupakan cara hitung market size yang paling sering digunakan oleh perusahaan. Meski begitu, banyak pakar yang menganggap bahwa metode ini adalah metode yang cukup optimis dan memiliki resiko besar.

Dalam metode top down, manajemen perusahaan perlu menentukan pasar yang sesuai dengan produk atau jasa yang perusahaan tawarkan. Setelah itu, para analis akan melakukan perhitungan mengenai estimasi pendapatan pada pasar yang telah ditentukan.

Pendekatan metode top down memang lebih menekankan kepada intuisi. Namun, perusahaan bisa meminimalisir resiko yang ada dengan melihat kelebihan dan kekurangan pasar secara cermat. Untuk menjalankan metode ini, perusahaan perlu mengumpulkan beberapa data penting, yaitu:

  • Total Available Market (TAM) atau orang yang diharapkan dapat dijangkau oleh produk atau layanan yang Anda kembangkan.
  • Serviceable Available Market (SAM) yaitu bagian dari TAM yang secara spesifik menjadi target dari produk atau layanan Anda.
  • Serviceable Obtainable Market / Share of Market (SOM) yaitu bagian dari SAM yang dapat dilayani oleh perusahaan.

2. Cara Hitung Market Size dengan Metode Analisis Bottom Up

Metode lain untuk menghitung besaran pangsa pasar adalah dengan metode analisis bottom up. Dibandingkan dengan metode top down, metode bottom up membutuhkan waktu analisis yang lebih lama. Karena memerlukan riset pasar yang mendalam.

Selain itu, metode ini juga memerlukan analisis dari berbagai prediksi dan tren yang akan terjadi di pasar serta data dari proses operasional. Karena itu, metode ini lebih umum diterapkan pada bisnis yang sudah berjalan.

Secara hasil, metode bottom up memberikan hasil yang lebih realistis dibandingkan dengan metode top down. Bahkan potensi profit dan kerugian bisnis yang diperkirakan juga akan lebih akurat. Untuk menerapkan metode analisis bottom up, ada beberapa data data yang akan Anda perlukan, yaitu:

  • Market share dari konsumen potensial (MS)
  • Total konsumen potensial (N)
  • Rata-rata harga jual (P)
  • Rata-rata konsumsi produk atau pembelian dalam satu tahun (Q)

Dari data tersebut, Anda bisa melakukan perhitungan market size dengan rumus N x MS x P x Q.

Dari Mana Mendapatkan Data untuk Menghitung Market Size?

Salah satu hal yang membingungkan dalam menghitung besaran pangsa pasar adalah mendapatkan data untuk dihitung. Apalagi jika Anda adalah pebisnis baru. Sebenarnya, Anda bisa dengan mudah mendapatkan data yang Anda butuhkan dari BPS atau lembaga sejenis.

Akan tetapi, data ini masih berupa data mentah. Anda harus mempertimbangkan juga aspek logis atau seberapa masuk akal data tersebut bagi bisnis Anda.

Sebagai contoh, menurut data BPS jumlah UMKM di Indonesia adalah sebesar 15% jumlah penduduk. Akan tetapi, jumlah ini rasanya masih kurang masuk akal. Karena itu, Anda bisa mendapatkan jumlah yang lebih masuk akal dengan menggunakan data kredit yang dilakukan UMKM di bank.

Dengan data ini, Anda bisa mendapatkan perkiraan berapa banyak UMKM yang cukup berani mengambil data dari bank. Jumlah ini tentu saja lebih sedikit dan juga lebih masuk akal dibandingkan dengan data sebelumnya.

Kategori Market Size

Ketika melakukan perhitungan pasar, banyak perusahaan yang membagi kategori pasar ke dalam beberapa tipe market size, yaitu:

1. Potential Market

Potential market merupakan pasar yang terdiri dari sekelompok orang yang ingin membeli suatu produk atau jasa. Sebagian orang dalam kelompok ini memiliki kemampuan untuk membayar produk atau jasa tersebut. Namun, ada pula sebagian orang yang tidak memiliki kemampuan membayar.

2. Available Market

Available market merujuk kepada seseorang yang tidak hanya memiliki keinginan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. Tapi juga memiliki cukup uang untuk membeli produk atau jasa Anda. Dengan kata lain, konsumen tersebut memiliki tingkat permintaan yang sangat efektif.

3. Qualified Available Market

Kategori ketiga ini merujuk kepada sekelompok orang yang memiliki tingkat permintaan yang efektif. Di samping itu, peraturan hukum yang berlaku juga memungkinkan sekelompok orang tersebut membeli dan menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan.

4. Target Market

Target market juga berarti pasar sasaran atau pasar yang sudah tersedia dan memenuhi syarat pelayanan perusahaan Anda.

5. Penetrated Market

Kategori terakhir ini merujuk kepada sekelompok orang yang sudah melakukan pembelian atau menggunakan produk atau jasa yang Anda tawarkan. 

Selain menghitung besaran pangsa pasar bisnis Anda, jangan lupa juga untuk memperhatikan perkembangan bisnis kompetitor dalam pangsa pasar yang Anda miliki. Adanya kompetitor dapat membantu Anda mengembangkan strategi pemasaran serta mendorong Anda lebih siap menerima tantangan bisnis yang akan datang.

Related posts